Cinta dan Perempuan dalam Film "A Lucky One"

 By Jonaldi Mikael




Hallo sobat

Apakah apakah kalian pernah menonton film berjudul "A Lucky One". Sebuah film bergenre action dan romantis. Tetapi kalau disimpulkan filmnya memiliki makna bahwa "Bagaimana sosok perempuan menjadi malaikat bagi seorang laki-laki".


Perempuan sosok yang harus dicintai, dijaga dan tidak untuk direndahkan. Dan kalaupun merujuk pada kisah Majinun dan Laila yang ditulis dan diceritakan seorang sufi Jalalludin Rumi. Dimana dalam setiap tetesan dara Majinun adalah tetesan dara Laila.

Betapa mulia kehadiran sosok Laila dalam pribadi seorang Majinun. Sama halnya dengan alur cerita film "a Lucky One" yang dimana kisah seorang tokoh bernama Logan dengan status sebagai seorang Marinir mendapatkan foto seorang perempuan ketika di medan pertempuran. Dan mereka mengamini bahwa mendapatkan foto sosok perempuan di medan pertempuran berarti mendapatkan pertolongan dari seorang malaikat. 


Beberapa hari setelah perang usai, Logan bertanya kepada rekan-rekannya terkait foto yang di dapatkannya, ternyata tak ada satupun yang mengenalnya. Dan pemilik foto tersebut ternyata sudah tewas di medan peperangan.  

Logan pun melanjutkan pencarian akan wanita itu dan sebelumnya dia singgah di rumah saudarinya; tetapi karena situasi di rumah saudarinya kurang bersahabat dan karena Logan yang masih terauma akan kejadian di medan pertempuran, saudarinya pun menyarankannya untuk melakukan pemeriksaan ke psikiater militer untuk mengetahui kondisinya. 

Namun Logan memilih jalan lain. Dia melanjutkan pencarian akan wanita yang ada di foto yang didapatkannya berdasarkan alamat yang ada di foto tersebut dan hasil searchingnya di internet dengan melakukan petualangan. 

Dan akhirnya Logan pun menemukan wanita tersebut, menceritakan kisahnya dan menikah dengannya.


Pandangan Filsuf terkait Cinta dan Perempuan.


Dalam "The Gay Science" Nietzsche menulis bahwa: "Pemahaman perempuan tentang cinta cukup jelas: cinta tidak hanya pengabdian tetapi penyerahan jiwa-raga tanpa syarat, tanpa mengharapkan penghargaan dalam bentuk apapun. Hal ini pun dipertegas lagi oleh Simone de Beavoir "meski begitu perempuan tidak akan mengabdi begitu saja  pada takdirnya sampai ia yakin ia benar-benar di cintai".

Hal ini menunjukkan perempuan yang sedang jatuh cinta merasa dirinya sangat berarti dan dihargai, sehingga pada akhirnya ia bisa berbangga pada diri sendiri lewat cinta yang ia curahkan itu. Ia senang ketika yang melihat nilai-nilai itu adalah kekasihnya sendiri.


Sumber lain:

https://www.google.com/amp/s/lsfcogito.org/cinta-itu-apa/amp/




Purnakata (J.M)

Komentar

Postingan Populer