Membongkar Mitos Maskulin dan Feminin
By Yasinta Mulia
sehingga dengan gampang memberikan keperawanannya, padahal kunci untuk tetap menetap pada suatu
hubungan bukan terletak pada hubungan seks semacam itu. Jika terjadi demikian, maka angka pernikahan usia dini semakin meningkat, kemungkinana untuk bunuh diri, dan putus sekolah; padahal ada
yang belum tentu benar-benar siap untuk menerima akibat dari perbuatannya itu. Masalah keperawanan akhirnya menjadi bahan omongan orang-orang, keperawanan akhirnya menjadi tolak ukur masa depan dan kesuksesan seseorang, yang dengan tanpa memikirkan perasaan orang lain,langsung menghina.
“ makanya jadi perempuan jangan lemah, masa baru pacaran kok sudah mau serahkan keperawanannya, dasar perempuan kotor, perempuan jorok, makanya pacaran itu jaga diri”, dan berbagai macam lebel-lebel lainnya.
Oke, mungkin di sisi lain semua itu berlawanan dengan norma, agama, serta adat istiadat yang ada pada
masyarakat, sehingga di antaranya menjadi tabu.
Cowok-cowok bisa dengan bangga berkata:
“Eh,,,,dia sudah saya perawanin lho,,dan sekarang dia sudah tidak perawan lagi, hebatkan saya.”
Terus kalau wanita-wanita sudah tidak perawan lagi seperti di tempelkan stiker besar di dahinya,
“SAYA SUDAH TIDAK PERAWAN LAGI,SAYA BUKAN WANITA BAIK-BAIK,SILAHKAN
HINA SAYA,SILAHKAN BULLY SAYA”.
Laki-laki selalu ingin mencari perempuan yang masih perawan, sedangkan mereka tidak pernah menyadarai bahwa merekalah yang membuat keperawanan seorang perempuan musnah, dan dengan gampang berkata,
“sayakan Cuma iseng-iseng minta,dianya saja yang bodoh,mau ngasih keperawanannya buat
saya,hingga akhirnya rumor-rumor menyebar dan menjadi bahan olokan bagi para pria.
Lalu mengapa dunia tidak mempertanyakan keperjakaan pria, mengapa wanita tidak bisa berkata:
“Ehh,dia sudah saya perjakain,dan sekarang dia sudah tidak perjaka lagi”.
Masalah pkeperawanan semacam ini membuat beberapa orang selalu menyangkutkannya dengan masa
depan dan kesuksesan seorang perempuan, tapi coba berpikir, terlepas dari masalah keperawanan, ketika
seorang perempuan tidak perawan lagi; toh dia tetap menjadi manusia yang punya hak untuk hidup.

Syaduh dan benar2 sarat akan makna...sukses selalu mimin dan ase sinta
BalasHapusTerimakasih telah membaca, semoga bisa menjadi bahan refleksi dan bermanfaat untuk kita.💦
Hapus